I
Merdeka sudah bangsa ini
Mimpi akan semakin berarti
tinggal lah untuk di isi
oleh penerus generasi
Belumlah usai pekerjaan tsunami
Becana alam datang lagi
Peringatan ataukah cobaan semua ini
hanya dapat dijawab oleh hati
Tamak dan serakah sebagai bukti
Datangnya bencana lumpur lapindo ini
Hak rakyat tergadaikan kini
Atas nama kepentingan ekonomi
Pupus sudah keyakinan ini
Kemakmuran merata belum juga didapati
Rakyatpun tak juga terlindungi
Masihkah harapan di negeri ini
II
Merdeka sudah bangsa ini
Jangan pikirkan golongan lagi
Bangunlah segera ibu pertiwi
Kerja keras ditunggu kini
Kekayaan alam melimpah di negeri ini
Tapi hanya jiran yang menikmati
Sebab kita kurang sehat jasmani
Sebab kita kurang berpendidikan tinggi
Mimpi harus dibangun kembali
Tak harus menunggu demonstrasi
Tak juga perlu pakai revolusi
Cukup hukum di junjung tinggi
Kalau aturan hukum pun dimanipulasi
Oleh Bapak Ibu pemimpin negeri
Keadilan tak mungkin lagi diberi
Kemakmuranpun tak mungkin lagi didapati
Bubarkan saja negeri ini
III
Merdeka sudah bangsa ini
Mimpi tetap saja dimiliki
Harap terus saja dinanti
Datangnya keadilan dan kemakmuran negeri
Enam presiden sudah mengisi
Menjadi pemimpin negeri
Masihkan harus menunggu lagi
Entah sampai yang keberapa nanti
Kebijakan publik dijadikan komoditi
Undang-undang dan Peraturan Daerah dijadikan perisai diri
Aturan hukum dijadikan kemudi
Untuk kelompok, partai, golongan, anak, istri dan famili
Entah sudah berapa institusi
Untuk dan atas nama keadilan ini
Dari mulai pengadilan negeri sampai Mahkamah Kontitusi
Dari mulai jaksa sampai ke polisi
Optimisme katanya tetap harus diberi
Kepada seluruh institusi ini
Didepan mata sudah datang tugas menanti
Korban lapindo mengharap kini
IndraSufian
Batam, 17-08-2007
Senin, 27 Agustus 2007
Mimpi Kemerdekaan
Diposting oleh IndraSufian pada pukul 3:04:00 PM 0 komentar
Mimpi Merah Putih
Apakah masih berarti
Semua warna ini
Sudah mau dua generasi
Masihkah dapat diyakini
Merah artinya berani
Kenapa masih ada kurang percaya diri
Putih artinya suci
Kenapa masih ada timbul iri
Sudah 62 tahun kini
Katanya tak muda lagi
Masihkah berbenah diri
Harus tunggu berapa tahun lagi
Padamu negeri
Kami berjanji
bukan nya
Kami manipulasi
Padamu negeri
Kami berbakti
bukan nya
Kami mencuri
Padamu negeri
Kami mengabdi
bukan nya
Kami korupsi
Bagimu negeri
Jiwa raga kami
bukan nya
Semua hutang-hutang kami
Ingatlah selalu tentang ini
Bapak Ibu pemimpin kami
Presiden, Wakil Presiden dan Menteri
Gubernur, Walikota dan Bupati
Yang terhormat wakil-wakil rakyat kami
Amanah tidak hanya untuk anak dan istri
Tak juga hanya untuk Partai dan famili
Bapak Ibu dipilih untuk kemakmuran negeri
Inilah suara kami
Tak lewat bicara hanya puisi
Tuk dapat saling mengingati
Tuk dapat saling menghormati
IndraSufian
Batam, 17-08-2007
Diposting oleh IndraSufian pada pukul 2:56:00 PM 0 komentar