Kisah Menjelang Akhir Tahun 2008
Suasana tahun baru mulai terasa geliatnya di Kota Batam. Tahun baru bertepatan dengan libur semester anak2 sekolah. Walaupun libur anak2 terasa kurang plong karena anak2 belum menerima raport tetapi anak2 sangat yakin kalau nilainya akan membanggakan pada dan mama. Sebagai rasa syukur, papa dan mama memberikan hadiah untuk prestasi anak2 untuk mengisi liburan sekolah. Ada beberapa pilihan untuk mengisi liburan sekolah yaitu berjalan-jalan dan melihat kembang api akhir tahun, jalan ke lokasi-lokasi wisata atau menghabiskan waktu dengan menginap di hotel atau cottage.
Malam itu papa dan mama mengumpulkan adik dan kakak untuk membicarakan rencana liburan mereka. Papa dan mama memberikan kesempatan adik dan kakak untuk menentukan sendiri liburan mereka. Adik dan kakak asyik berdiskusi untuk memilih jenis liburan yang mereka inginkan. "Kalau berjalan-jalan dan melihat kembang api itu bagaimana ma?" kata kakak bertanya kepada mamanya.
"Tanggal 31 sore selepas papa dan mama pulang kerja kita berjalan-jalan keliling kota atau berjalan-jalan di mall terserah adik dan kakak mau jalan kemananya", jelas mamanya kepada kakak. "Malamnya kita ke halaman kantor walikota batam untuk melihat kembang api pergantian tahun" mama menambahkan. "Tapi ada satu syarat", kata mama. "Kakak dan adik harus tahan dan tidak tertidur, percuma saja kita menunggu kembang api kalau kakak dan adik tertidur. Kasihan papa yang membawa mobil harus bermacet-macetan".
"Kalau begitu tak seru dan tak jadilah". Kakak dan adik bersamaan berkomentar. "Kalau jalan ke lokasi wisata itu kemana saja ma?" Adik bertanya. "Kita pergi ke barelang ke pantai nak", mama menjawab. "Cuma begitu aja ma?" kakak bertanya. Mama tersenyum sambil mengangguk. "Memangnya kakak mau kemana?" dengan tersenyum mama bertanya. "Kakak kira jalan-jalan ke malaysia atau singapura". "Loh, paspor kita semua kan mati, kita belum mengurus paspor lagi karena kemarin papa dan mama lagi tak ada uang, maka papa dan mama belum mengurus untuk memperpanjang paspor kita", mama menjelaskan.
"Ya sudah, kalau begitu kita menginap di hotel atau cottage saja pa" kata adik kepada papa. "Papa terserah anak-anak saja nak, karena liburan ini untuk anak jadi papa dan mama ngikutin keinginan anak saja".
"Kalau memang itu keinginan adik sama kakak, besok mama akan telepon untuk menanyakan harga kamar ya nak".
Malam itu adik dan kakak bergembira sekali. "Asyik kak, kita nginap di hotel" sambil memegang tangan kakaknya adik tersenyum.
"Hari sudah larut, ayo anak2 pada tidur, besok mama akan telepon untuk tanya-tanya ya sayang".
Dengan hati yang berseri membayangkan akan mengisi liburan di hotel kakak dan adik bangkit dari kursi ke kamar. "Jangan lupa sikat gigi ya nak, kakak sudah sholat belum?". "Sudah ma" jawab kakak.
Keesokan malam, kembali papa dan mama memanggil kakak dan adik untuk melanjutkan diskusi tentang rencana liburan mereka.
"Mama sudah telepon ke beberapa hotel dan cottage, rata-rata sudah pada penuh. Kalaupun ada harga mahal, tak terjangkau sama kita nak" Mama memulai pembicaraan.
"Jadi bagaimana dong ma", kakak bertanya dan tampak kerisauan hatinya takut kalau tak jadi menginap.
"Memangnya kapan dan berapa lama kita mau menginapnya ma?" tanya papa ke mama.
"Pas malam tahun baru itu pa, sudah gitu kalau menginap dihotel kita juga harus mengambil paket tahun barunya walaupun kita tak ikut di pesta itu tetapi kita tetap harus membayar" mama menjelaskan.
"Atau coba papa aja lah yang tanya-tanya" kata mama kepada papa.
"Boleh, kalau gitu besok papa yang coba tanya-tanya" papa menenangkan mama yang tampak risau melihat anak-anaknya kecewa.
Berlanjut.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar